Penghijauan Mengatasi Global Warming
Saat ini bumi sedang mengalami masalah yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia di bumi ini. Saat ini lapisan ozon (O3) yang terdapat di atmosfer sebagai pelindungi bumi dari sinar ultra violet yang dipancarkan oleh sinar matahari mulai menipis. Atau peristiwa ini bisa juga disebut sebagai “Global Warming”. Global Warming itu sendiri diakibatkan oleh ulah manusia itu sendiri. Mereka menggunakan bahan-bahan yang mengandung gas-gas beracun misalnya seperti parfum, asap rokok, asap kendaraan bermotor, dll. yang dapat mengurangi jumlah gas-gas yang berguna bagi manusia pada lapisan ozon itu sendiri. Selain itu, saat ini dibumi tumbuhan hijau yang dijadikan sebagai tempat untuk fotosintesis demi mengurangi unsure gas yang berbahaya bagi manusia sudah mulai berkurang. Karena banyak sekali para manusia yang tidak memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar karena uang. Mereka itu dengan sengaja merusak hutan-hutan yang sangat berguna bagi bumi kita demi kepentingan pribadinya.
Pada saat ini, manusia telah banyak yang sadar akan guna hutan. Akhirnya pemerintah mulai menggalangkan program penanaman 1000 pohon setiap tahunnya. Karena dengan penanaman pohon tiap tahunnya akan mengurangi Global Warming itu sendiri. Dan mengurangi rumah-rumah kaca yang dibangun.
Kita kembali lagi ke PENTINGNYA PENGHIJAUAN LINGKUNGAN
Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan.
Banyak
fakta yang menunjukkan bahwa tidak jarang pembangunan dibangun di
lahan hijau terbuka. Padahal tumbuhan dalam ekosistem berperan sebagai
produsen pertama yang mengubah energi surya menjadi energi potensial
untuk makhluk lainnya dan mengubah CO2 menjadi O2 dalam proses
fotosintesis. Sehingga dengan meningkatkan penghijauan di daerah
perkotaan berarti dapat mengurangi CO2 atau polutan lainnya yang
berperan terjadinya efek rumah kaca atau gangguan iklim. Di samping
vegetasi berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara
fisik, juga berperan estetika serta kesehatan jiwa dan raga. Mengingat
pentingnya peranan vegetasi ini terutama di daerah perkotaan untuk
menangani krisis lingkungan maka diperlukan kesadaran, perencanaan dan
pelaksanaan dalam upaya menghijaukan lingkungan. Dari berbagai
pengamatan dan penelitian ada kecenderungan bahwa pelaksanaan
penghijauan belum konseptual, malah terkesan asal jadi. Memilih jenis
tanaman dengan alasan mudah diperoleh, murah harganya dan cepat tumbuh.
Penghijauan
Penghijauan
dalam arti luas adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara dan
meningkatkan kondisi alam agar dapat terus berproduksi dan berfungsi
secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung
lingkungan. Ada pula yang mengatakan bahwa penghijauan didaerah kota adalah suatu usaha untuk menghijaukan kota dengan melaksanakan pengelolaan taman-taman kota,
taman-taman lingkungan, jalur hijau dan sebagainya. Dalam hal ini
penghijauan perkotaan merupakan kegiatan pengisian ruang terbuka di
perkotaan. Pada proses fotosintesis tumbuhan hijau mengambil CO2 dan
mengeluarkan C6H12O6 serta peranan O2 yang sangat dibutuhkan manusia.
Oleh karena itu, peranan tumbuhan hijau sangat diperlukan untuk
menjaring CO2 dan melepas O2 kembali ke udara. Di samping itu berbagai
proses metabolisme tumbuhan hijau dapat memberikan berbagai fungsi
untuk kebutuhan makhluk hidup yang dapat meningkatkan kualitas
lingkungan.
Begitu
pentingnya peran tumbuhan di bumi ini dalam menangani krisis
lingkungan terutama di daerah perkotaan, sangat tepat jika keberadaan
tumbuhan mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan penghijauan
perkotaan sebagai unsur hutan kota.
Penghijauan berperan dan berfungsi
Sebagai paru-paru kota.
Tanaman sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya menghasilkan zat
asam (O2) yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan;
Sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan setempat menjadi sejuk, nyaman dan segar;
Pencipta lingkungan hidup (ekologis);
Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan pembentukan tempat-tempat hidup alam bagi satwa yang hidup di sekitarnya;
Perlindungan (protektif), terhadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahari, gas atau debu-debu);
Keindahan (estetika);
Kesehatan (hygiene); (Rekreasi dan pendidikan (edukatif);
Sosial politik ekonomi.
Pemilihan
jenis tanaman untuk penghijauan agar tumbuh dengan baik hendaknya
dipertimbangkan syarat-syarat hortikultura (ekologikal) dan
syarat-syarat fisik. Syarat hortikultural yaitu respons dan toleransi
terhadap temperatur, kebutuhan air, kebutuhan unsur hara dan toleransi
terhadap cahaya matahari, kebutuhan tanah, hama dan penyakit, serta
syarat-syarat fisik lainnya yaitu tujuan penghijauan, persyaratan budi
daya, bentuk tajuk, warna, aroma.
Unsur hutan kota (urban forestry)
Fungsi
dan manfaat hutan antara lain untuk memberikan hasil, pencagaran
flora dan fauna, pengendalian air tanah dan erosi, ameliorasi iklim.
Jika hutan tersebut berada di dalam kota fungsi dan manfaat hutan
antara lain menciptakan iklim mikro, arsitektural, estetika,
modifikasi suhu, peresapan air hujan, perlindungan angin dan udara,
pengendalian polusi udara, pengelolaan limbah dan memperkecil pantulan
sinar matahari, pengendalian erosi tanah, mengurangi aliran permukaan,
mengikat tanah. Konstruksi vegetasi dapat mengatur keseimbangan air
dengan cara intersepsi, infiltrasi, evaporasi dan transpirasi.
Menelaah
fungsi penghijauan perkotaan dan fungsi hutan dapat dikatakan bahwa
penghijauan perkotaan merupakan unsur dari hutan kota. Sedangkan hutan kota adalah bagian dari ruang terbuka hijau kota. Hutan kota (urban forestry) menurut Grey dan Denehe (1978), meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulai dari kampung yang kecil sampai kota besar. Fukuara dkk. (198 mengemukakan tentang hutan kota,
yaitu ruang terbuka yang ditumbuhi vegetasi berkayu di wilayah
perkotaan yang memberikan manfaat lingkungan sebesar-besarnya kepada
penduduk kota dalam kegunaan proteksi, estetika serta rekreasi khusus lainnya.
Sedangkan menurut Grey dan Denehe (1978), hutan kota (urban forestry) meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulai dari kampung yang kecil sampai kota
besar. Mengingat pekarangan mengandung sifat perhutanan yang
beraspirasi untuk kepentingan rakyat, maka pengembangan perhutanan yang
bersifat pekarangan ini tampaknya lebih demokrasi yaitu sistem agroforestry yang dikelola rakyat. Pekarangan dapat menghasilkan kayu, bambu, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan obat-obatan.
Sebagai konsekuensi tumbuhan sebagai produsen pertama dalam ekosistem, dan mengingat fungsi hutan kota
dan fungsi penghijauan perkotaan sangat bergantung kepada vegetasi
yang digunakan maka tidak perlu lagi dipersoalkan luas lahan sebagai
syarat hutan kota.
Yang penting adalah jumlah dan keanekaragaman vegetasi yang ditaman
di perkotaan sebanyak mungkin. Dengan demikian penghijauan perkotaan
sebagai unsur hutan kota
perlu ditingkatkan secara konseptual meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan pemeliharaan dengan mempertimbangkan aspek estetika,
pelestarian lingkungan dan fungsional. Pelaksanaan harus sesuai dengan
perencanaan begitu pula pemeliharaan harus dilakukan secara
terus-menerus.
Teknik penanaman
Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan yaitu dalam teknik penanaman pohon adalah,
Pemilihan
bibit tanaman. Bibit generatif adalah berasal dari biji, merupakan
bibit yang lebih tepat karena mempunyai akar tunggang dan dapat hidup
lebih lama. Bibit vegetatif, adalah bibit yang berasal dari
bagian-bagian vegetatif tanaman, seperti batang, daun dan akar. Bibit
vegetatif umumnya kurang kokoh dan perakarannya dangkal sehingga cepat
merusak trotoar, jalan atau saluran drainase. Bibit yang baik
sekurang-kurangnya telah tumbuh di wadahnya selama 6 bulan dengan
batang tinggi minimal + 1.50 m dan diameter 0.05 m, untuk mengujinya
cukup dengan mencabut bibit tersebut. Apabila bibit mudah lepas dari
wadahnya berarti baru dipindahkan dan belum cukup baik ditanam di
lapangan, sebaliknya jika sulit dilepaskan berarti perakarannya sudah
terbentuk dengan baik dan dapat ditanam di lapangan
Penanaman.
Usahakan sebelum melakukan penanaman tanah digemburkan terlebih
dahulu. Ukuran lubang tanam sangat bergantung pada besarnya tanaman
Perawatan
pascatanam. Mempertahankan posisi tumbuh agar tetap tegak dan stabil.
Menyiram tanaman 2-3 hari sekali terutama di musim kemarau sambil
membuang ranting-ranting yang kerimg. Bila perlu memupuk tanaman 3
bulan sekali dengan pupuk NPK.
Manfaat hutan yang lain adalah:
Sebagai suplyer Oksigen yang merupakan bahan baku utama untuk pernafasan manusia
Sebagai pencegah banjir
Sebagai penyejuk alam
Sebagai paru-paru dunia
masih banyak lagi manfaat hutan bagi manusia yang lain.PEMIMPIN MASA DEPAN
Dalam perkembangan kehidupan manusia dari zaman purba sampai modern yang diawali dari kehidupan Yunani Kuno sampai dewasa ini yang ditandai dengan era globalisasi, pada dasarnya manusia sebagai makhluk berpikir dan menggunakan alat, social, berpolitik, berekonomi dan lain sebagainya, mempunyai kebutuhan untuk berkelompok dan berorganisasi dalam memenuhi tujuan hidupnya. Salah satu bentuk untuk mencapai tujuan hidup bersama atas dasar kepentingan dan kebutuhannya secara berorganisasi dalam skala besar memalui bentuk Negara.
Dalam sebuah Negara itu diperlukan seorang pemimpin yang mampu mengatur dan mengurus sebuah Negaranya. Pemimpin itu haruslah dapat mengatasi setiap permasalahan yang menimpa bangsanya tanpa memandang apapun.
Tidak hanya itu, pemimpin masa depan juga harus mampu mengembangkan kerjasama, dan bukan sekadar mampu melawan kompetitor.
http://azom-globalwarning.blogspot.com/